Monday, August 1, 2016

PERNGERTIAN DAN MACAM MACAM PESTISIDA



Pembasmi hama atau Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. Dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun" tergantung dari sasarannya.

Gangguan pada tanaman bisa disebabkan oleh faktor abiotik maupun biotik. Faktor abiotik diantaranya keadaan tanah (struktur tanah, kesuburan tanah, kekurangan unsur hara) ;  tata air (kekurangan, kelebihan, pencemaran air) ; keadaan udara (pencemaran udara) dan faktor iklim. Gangguan dari faktor abiotik bisa diatasi dengan tindakan pengoreksian atau tidak bisa dikoreksi dengan penggunaan pestisida. Sedangkan faktor abiotik yang menyebabkan gangguan pada tanaman atau biasa disebut dengan organisme pengganggu tanaman (OPT). OPT dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : Hama (serangga, tungau, hewan menyusui, burung dan moluska) ; Penyakit (jamur, bakteri, virus dan nematoda) dan Gulma (tumbuhan pengganggu). Gangguan yang disebabkan oleh OPT inilah yang bisa dikendalikan dengan pestisida.

Berdasarkan OPT sasarannya, pestisida dikelompokkan menjadi :
- INSEKTISIDA, digunakan untuk mengendalikan serangga (insec).
- FUNGISIDA, digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh cendawan (jamur atau fungi).
- HERBISIDA, digunakan untuk mengendalikan gulma (tumbuhan pengganggu).
- AKARISIDA, digunakan untuk mengendalikan akarina (tungau atau mites).
- MOLUSKISIDA, digunakan untuk mengendalikan hama dari bangsa siput (moluska).
- RODENTISIDA, digunakan untuk mengendalikan hewan pengerat (tikus).
- NAMATISIDA, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
- BAKTERISIDA, digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri.
- ALGASIDA, digunakan untuk mengendalikan ganggang (algae).
- PILKISIDA, digunakan untuk mengendalikan ikan buas.
- AVISIDA, digunakan untuk meracuni burung perusak hasil pertanian.
- REPELEN, pestisida yang tidak bersifat membunuh, hanya mengusir hama.
- ATRAKTAN, digunakan untuk menarik atau mengumpulkan serangga.
- ZPT, digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman yang efeknya bisa memacu pertumbuhan atau menekan pertumbuhan.
- PLANT ACTIVATOR, digunakan untuk meransang timbulnya kekebalan tumbuhan sehingga tahan terhadap penyakit tertentu.

Cara kerja pestisida dapat dibedakan menjadi :
1. Pestisida Kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh sasaran terkena pestisida.
2. Pestisida Sistemik, berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan. Hama akan mati kalau mengisap cairan tanaman.
3. Pestisida Lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.
4. Pestisida Fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas.

Penggunaan Pestisida secara bijaksana adalah penggunaan pestisida yang memperhatikan prinsip 5 (lima) tepat, yaitu :
1. Tepat Sasaran, tentukan jenis tanaman dan hama sasaran yang akan dikendalikan, sebaiknya tentukan pula unsur-unsur abiotis dan biotis lainnya.
2. Tepat Jenis, setelah diketahui hasil analisis agro ekosistem, maka dapat ditentukan pula jenis pestisida apa yang harus digunakan, misalnya : untuk hama serangga gunakan insektisida, untuk tikus gunakan rodentisida. Pilihlah pestisida yang paling tepat diantara sekian banyak pilihan, misalnya : untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman kedelai. Berdasarkan Izin dari Menteri Pertanian tersedia ± 150 nama dagang insektisida. Jangan menggunakan pestisida tidak berlabel, kecuali pestisida botani racikan sendiri yang dibuat berdasarkan anjuran yang ditetapkan sesuai pilihan tersebut dengan alat aplikasi yang dimilki atau akan dimilki.
3. Tepat Waktu, waktu pengendalian yang paling tepat harus di tentukan berdasarkan :
a. Stadium rentan dari hama yang menyerang tanaman, misalnya stadium larva instar I, II, dan III.
b. Kepadatan populasi yang paling tepat untuk dikendalikan, lakukan aplikasi pestisida berdasarkan Ambang Kendali atau Ambang Ekonomi.
c. Kondisi lingkungan, misalnya jangan melakukan aplikasi pestisida pada saat hujan, kecepatan angin tinggi, cuaca panas terik.
d. Lakukan pengulangan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
4. Tepat Dosis / Konsentrasi, gunakan konsentrasi/dosis yang sesuai dengan yang dianjurkan oleh Menteri Pertanian. Untuk itu bacalah label kemasan pestisida. Jangan melakukan aplikasi pestisida dengan konsentrasi dan dosis yang melebihi atau kurang dari yang dianjurkan, karena dapat menimbulkan dampak negatif.
5. Tepat Cara, lakukan aplikasi pestisida dengan cara yang sesuai dengan formulasi pestisida dan anjuran yang ditetapkan.

Penyakit Parasit Kambing (Kutu dan Tengau)

Penyakit Parasit Kambing (Kutu dan Tengau)

Hidup bersama kambing tidak berarti kita harus hidup dengan tungau, dan kutu.
Parasit eksternal seringkali tidak tampak, tapi mereka dapat menyebabkan infeksi bakteri kulit.
Anda dapat mencegah infeksi tersebut dengan perawatan rutin, menghindari ruangan kepadatan kambing Anda, mengidentifikasi dan mengobati sejak awal.

Kutu
Kambing bisa mendapatkan dua jenis kutu: kutu menggigit dan kutu mengisap.
Kutu Menggigit makan sel-sel kulit mati pada kambing dan membuat mereka gatal.
Sedangkan kutu mengisap lebih serius, mereka tidak hanya menyebabkan gatal tapi mereka mengisap darah kambing, yang dapat menyebabkan anemia.

Kutu cenderung mengambil tempat tinggal di kambing di bulan musim dingin ( bisa musim hujan atau daerah dengan suhu yang cukup dingin).
Anda biasanya dapat mengetahui bahwa kambing memiliki kutu karena menunjukkan tanda-tanda gatal. Bulu-bulu yang mungkin mulai terlihat kasar, dan kambing akan gosokkan pada pagar atau dinding kandang (lebih dari biasanya), memiliki ketombe, kehilangan beberapa rambut (rontok sedikit), dan mengunyah bulu pada dirinya sendiri.

Anda dapat melihat kutu atau telur keabu-abuan mereka (disebut nits) dengan memeriksa bagian atas punggung kambing dengan kaca pembesar.
Anda perlu mikroskop untuk menentukan apakah Anda sedang berhadapan dengan kutu penghisap atau kutu penggigit. 

Kutu pengisap memiliki kepala besar, dan kutu penggigit memiliki kepala kecil.
Anda sering dapat mengontrol kutu hanya dengan teratur menyikat kambing atau menjemur kambing ketika cuaca lebih hangat.
Jika kutu kambing tidak parah - mengalami rasa gatal dan rambut rontok - bahkan tanpa perawatan, kutu akan pergi sendiri, ketika cuaca hangat dan kambing menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari.

Untuk kasus yang lebih parah, Anda dapat mengobati kambing dengan produk yang mengandung paramethrin.

Tengau
Seperti kutu, tungau kambing merundung terutama selama bulan-bulan dingin.
Mereka datang dalam dua jenis :
Menggali dan Non menggali.

Tungau non-menggali biasanya mulai di daerah berbulu tubuh, seperti ekor, dan kemudian bekerja dengan cara mereka sepanjang tubuh.
Mereka melekat pada kulit dan tusukan, melepaskan cairan tubuh.
Anda dapat melihat lapisan kulit berkerak dan rambut rontok pada kambing saat tengau menyerang.
Beberapa tungau hidup di telinga kambing.
Tungau yang menyebabkan kudis pada manusia.
Mereka mulai menyerang di daerah yang gundul atau memiliki sedikit rambut, seperti wajah kambing atau telinga.
Mereka menyebabkan gatal dan botak di kulit dan akhirnya dapat menyebabkan kerontokan rambut/bulu dan penebalan kulit.
Anda bisa menyingkirkan kedua tungau menggali dan tungau non-menggali tungau dengan subkutan (di bawah kulit) suntikan ivermectin.
Untuk hasil terbaik, memperlakukan seluruh ternak dan melakukan perawatan kedua untuk memastikan bahwa semua telur yang menetas setelah pengobatan awal yang mati.

Kutu dan Keds
Kutu dan Keds (juga disebut kutu lalat) yang bersayap, serangga melompat yang dapat mendiami kambing, biasanya pada musim semi atau musim panas.
Semua dari mereka adalah pengisap darah, dan bisa menyebabkan masalah yang serius. Kambing bisa mendapatkan kutu dari anjing dan kucing, dan keds dari domba/gibas.

Jika Anda memiliki kutu kambing atau keds, Anda mungkin melihat mereka menggosok, menggaruk, dan mengunyah, dan Anda akan dapat melihat serangga ini setelah pemeriksaan.
Anda dapat mengobati kambing dengan salah satu produk yang bekerja pada kutu, seperti debu Co-Ral atau UltraBoss Pour-on.

Kutu
Jika kambing Anda merumput di atau dekat hutan, mereka menjadi sasaran kutu.
Kutu bisa lebih dari sekedar hama karena mereka dapat menyebarkan penyakit Lyme, Rocky Mountain spotted fever, dan penyakit lainnya yang mempengaruhi kambing dan manusia.
Kutu bisa masuk ke dalam kulit kambing, jadi segera bersihkan jika Anda melihatnya.
Seekor kutu yang melekat pada seekor kambing terlihat seperti tag kulit dan dapat menjadi besar seperti penghapus pensil.

Untuk membasmi kutu, pegang dengan pinset sedekat mungkin dengan kepala atau mulut dan tarik perlahan sampai tercabut.
Untuk mengetahui jenis kutu apakah itu Anda dapat memasukkan dalam botol alcohol untuk nantinya diperiksa agar tahu jenis obat yang tepat untuk mencegah dan mengobatinya.
Untuk mencegah kutu di masa depan, Anda dapat mengobati kambing dengan pour-on atau semprot yang berisi insektisida permethrin alami.

Rocky Mountain Spotted Fever (RMSF)
Disebabkan oleh bakteri Rickettsia rickettsii.
Gejala termasuk sakit kepala, mialgia, dan ruam yang khas biasanya dimulai pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan dan telapak kaki.
Pengobatan biasanya tetrasiklin.

Kutu yang mengirimkan RMSF termasuk Amblyomma americanum (lone star), Dermacentor variabilis (anjing) dan Dermacentor andersoni (kayu)

Penyakit Lyme
Adalah ruam merah yang dikenal sebagai Eritema Migrans (EM).
Ruam dimulai sebagai sebuah titik merah kecil di tempat gigitan kutu.
Tempat mengembang selama hari atau minggu, membentuk ruam melingkar atau berbentuk oval.
Kadang-kadang ruam menyerupai mata banteng, muncul sebagai cincin merah di sekitar area yang jelas dengan pusat merah.
Ruam, yang dapat berbagai ukuran dari yang sepeser pun untuk lebar punggung Anda, muncul dalam beberapa minggu gigitan kutu dan biasanya di tempat gigitan.
Seperti menyebar infeksi, ruam dapat muncul di lokasi yang berbeda pada tubuh.

Aplikasi Bioboost 2x sehari tanpa air sangat disarankan kepada hewan yang terjangkit penyakit tersebut diatas.


Semoga Bermanfaat..

Peranan Bahan Organik Terhadap Tanah dan Tanaman

Peranan Bahan Organik Terhadap Tanah dan Tanaman

Bahan organik berfungsi sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan dan akan dilepaskan kedalam larutan tanah dan disediakan bagi tanah.
Bahan organik yang berada di dalam atau di atas permukaan tanah juga akan melindungi dan membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah.
Penambahan bahan organik ke dalam tanah liat berat dapat memperbaiki drainase, dan pada tanah berpasir dapat memperbaiki daya simpan air.

Bahan organik juga dapat berfungsi sebagai stabilisator dengan jalan merangsang jasad mikro mampu menghasilkan bahan yang dapat mengikat partikel-partikel tanah.
Bahan organik memberikan beberapa keuntungan meliputi pengurangan toksisitas Al dan Mn dengan membentuk kompleks Al- bahan organik yang tidak beracun, menyediakan dan menambah unsur hara N, P, K dan S melalui mineralisasi, menurunkan fiksasi P, meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan sifat-sifat fisik tanah termasuk kapasitas ikat air dan stabilitas agregat, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, mengurangi aliran permukaan dan erosi tanah.

Bahan organik yang diberikan akan meningkatkan nilai kapasitas tukar kation sehingga dari peningkatan nilai KTK yang akan semakin memudahkan tanaman dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan peningkatan N-total di dalam tanah akan bertambah melalui proses dekomposisi bahan organik dan juga berasal dari suplai N melalui pemupukan N, P, K yang berada dalam bentuk tersedia.
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah.
Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil.
Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya.
Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan.
Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil.
Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.

Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah.
Sebab bahan organik berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Bahan organik mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik yang diinginkan.
Peranan bahan organik ada yang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat dan ciri tanah.

Tanaman pakan ternak biasa digunakan sebagai penutup tanah dalam budidaya tanaman perkebunan yang berbentuk pohon dan berumur panjang.
Tanaman Penutup Tanah yang lazim digunakan adalah jenis kacangan yang tumbuh merambat dipermukaan tanah.

Jenis yang dipilih harus memenuhi dua persyaratan utama yaitu :

1. Mampu menutupi pemukaan tanah dalam waktu singkat.
2. Tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.

Tanaman penutup tanah mempunyai peranan pentingdalam sistem budidaya tanaman perkebunan, yaitu dalam mencegah erosi, memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, menyediakan bahan organik dan hara bagi tanaman utama.
Keberadaan tanaman penutup tanah diperkebunan memungkinkan pembudidayaan tanaman perkebunan dan ternak secara terpadu.
Usahatani terpadu ini tidak hanya positif untuk meningkatkan produktivitas per satuan areal lahan, tapi juga berguna dalam mendukung system usahatani yang efisien, lestari, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.


Semoga Bermanfaat..

PENGERTIAN TANAH

PENGERTIAN TANAH

Tanah dalam bahasa Yunani disebut pedon adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.

Tanaman penutup tanah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cover Crop adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan atau untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah.

Tanaman penutup tanah berperan :
1. Menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah.
2. Menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh.
3. Melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah.

Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.

Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai penutup tanah dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi syarat-syarat :
a. Mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji.
b. Mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
c. Tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun.
d. Toleransi terhadap pemangkasan.
e. Resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan.
f. Mampu menekan pertumbuhan gulma.
g. Mudah diberantas jika tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman pokok lainnya.
h. Sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah.
i. Tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.

Cover Crop atau tanaman penutup umumnya adalah tanaman yang berasal dari famili legumineceae (tanaman legume/kacang-kacangan).
Cover Crop atau tanaman penutup tanah berperan sebagai penahan kelembaban tanah di daerah perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit dan karet.
Selain berfungsi menjaga kelembaban tanah di areal sekitar perkebunan, Cover Crop juga memiliki peran sebagai penggembur tanah.

Tanaman jenis legume, memiliki akar yang biasanya bersimbiosis dengan bakteri rhizobium yang dapat mengikat Nitrogen (N) secara langsung dari udara.
Selain itu, perakarannya tidak terlalu dalam dan merupakan akar serabut, sehingga akar tanaman penutup ini dapat membuat tanah tetap gembur.
Dengan adanya tanaman penutup kelembaban tanah dapat terjaga dengan baik.
Tanaman penutup biasanya ditanam secara tumpang sari.

Cover Crop/Tanaman Penutup dapat meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan tingkat bahan organik tanah melalui input tutupan biomassa tanaman dari waktu ke waktu.

Kualitas tanah dikelola untuk menghasilkan situasi optimal untuk tanaman berkembang.
Faktor utama kualitas tanah adalah salinasi tanah, pH, keseimbangan mikroorganisme dan pencegahan kontaminasi tanah.

Fungsi Cover Crop
Cover Crop atau tanaman penutup tanah memiliki fungsi dalam pengendalian air, pengendalian gulma, pengendalian penyakit, dan pengendalian hama.


Semoga Bermanfaat..

BUDIDAYA CABE UNTUK MENCEGAH SERANGAN CACAR BUAH PADA TANAMAN CABE

BUDIDAYA CABE UNTUK MENCEGAH SERANGAN CACAR BUAH PADA TANAMAN CABE

Musim penghujan sudah mulai datang semua petani sudah mempersiapkan lahannya untuk Budidaya Tanaman Hortikultura terutama yang berada di daerah ladang (Tadah Hujan) yang airnya sepenuhnya mengandalkan dari datangnya hujan.
Untuk mendapatkan hasil panen cabe Optimal di musim penghujan diperlukan trik dan cara Budidaya secara khusus yang intinya adalah untuk memberikan lingkungan yang sesuai dengan kondisi curah hujan yang ada.
Oleh karena Memodifikasi lahan, pengolahan lahan dan penggunaan pupuk serta Varietas tanaman yang cocok perlu diusahakan seawal mungkin.      

Serangan Cacar buah pada Cabe bersifat merusak bahkan bisa menyebabkan kegagalan sampai 80 Persen.
Cacar ini disebabkan oleh Jamur dan akan mengganas serangannya kalau terjadi Hujan terus menerus dan secara tiba-tiba terdapat panas, pada kondisi tersebut spora jamur akan pecah dan banyak tumbuh dan berkembang karena di dukung oleh suhu yang hangat.
Terlepas dari banyaknya pabrikan mengeluarkan Fungisida  baik yang bersifat sistemik maupun kontak maka tidak ada salahnya kalau kita dari awal mengetahui tata cara yang sifatnya Preventif sehingga kita juga bisa menekan biaya dari adanya serangan cacar buah.

Adapun tindakan pencegahan yang sifatnya budidaya itu antara lain,
Tindakan Pencegahan Serangan Cacar Buah :

1. Pemilihan Varietas Cabe
Varietas tanaman cabe yang mempunyai ketahanan terhadap serangan Cacar Buah (Antraknose)
Buah berwana hijau terang (bukan hijau gelap)
Buah lentur
Kadar air cabe rendah (biasanya kulit daging buah tipis)
Tanaman mempunyai ruas yang agak panjang sehingga sirkulasi udara semakin lancar.

2. Jarak Tanam diperlebar
Jarak tanam yang Ideal tanam cabe di musim penghujan adalah 70 x 70 Cm dengan cara di tanam secara Zig–Zag (Gigi Walang) dan perlunya pengurangan cabang–cabang lateral di bawah Cabang Utama (Cabang Y) dan kalau diperlukan daun yang ada di bawah cabang Y segera dilakukan perompesan.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan sirkulasi udara yang lancar sehingga menguragi kelembaban lingkungan yang akan memancing serangan Cacar pada buah.

3. Pemberian Kapur Dolomit dan Pupuk Dasar
Pemberian Kapur Pertanian (Dolomit) dan Pupuk Nitrogen secara nyata juga mengurangi serangan cacar buah.
Sebab dengan adanya pemakaian dolomit ini tanaman akan mendapatkan pH Tanah yang netral dan sesuai dengan kebutuhan tanaman cabe dengan tanaman sehat ini maka tanaman akan mempunyai tingkat kesehatan dan kekebalan yang lebih tinggi.
Aplikasi pupuk Nitrogen yang tinggi pada saat hujan yang terlalu tinggi justru akan merangsang tingginya serangan cacar buah, karena Nitrogen akan memacu cabe mempunyai kadar air yang tinggi sehingga kadar serat menjadi rendah.

4. Jika ada tanaman yang terserang Cacar
Jika terlanjur ada tanaman yang terserang cacar maka segara lakukan pemetikan pada buah yang terdapat serangan Cacarnya dan segera siapkan lubang  dan di tutup sehingga jamur tidak terbawa oleh udara dan air.

5. Penggunaan Fungisida
Fungisida Sistemik dan Kontak perlu di kombinasi dan jangan lupa gunakan perekat yang bagus (terlebih dahulu bisa dicobakan di daun Talas).
Pemakaian fungisida dilakukan dengan Interval 4 hari sekali namun bila curah hujan tinggi dan disertai panas makan interval penyemprotan fungisida dapat dirapatkan menjadi 2 hari sekali.

6. Saluran Drainase
Pembuatan saluran Drainase di musim hujan perlu perlukuan khusus terutama berkaitan dengan kedalaman saluran. Idealnya saluran mempunyai lebar 50 Cm dengan kedalaman saluran 40 Cm pada bagian tengah dan Saluran keliling lahan mempunyai kedalaman 50 Cm.


Pengobatan saat serangan cacar sudah mulai masuk menyerang tanaman cabe :

1. Segera kurangi aplikasi pupuk yang mengandung Nitrogen tinggi baik yang lewat tanah maupun lewat daun.
Segera ubah kombinasi pupuk dengan aplikasi pupuk Phoshat dan Kalium yang tinggi sehingga kadar air di tanaman dan buah cabe menjadi rendah.

2. Aplikasi Fungisida gabungan antara Sistemik dan Kontak perlu dilakukan dan pilihlah bahan aktif yang berbeda-beda sehingga efek resistensi bisa dikurangi.

3. Sanitasi lingkungan perlu di lakukan secara rutin dengan cara menghilangkan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman sehingga kondisi lingkungan yang lembab bisa dikurangi.


Semoga Bermanfaat..