Thursday, May 5, 2016

Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Hidroponik Yang Sering Terjadi

Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Hidroponik Yang Sering Terjadi

Pada umumnya benih tanaman hidroponik yang digunakan bukanlah asli dari Indonesia, sehingga belum beradaptasi secara luas dengan iklim indonesia.
Hal tersebut tentu akan menjadikan tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Pengamatan dini terhadap gejala serangan hama dan penyakit merupakan cara yang lebih mudah dalam menentukan jenis hama dan penyakit yang menyerang, sehingga dapat mempermudah tindakan dan pengendaliannya.

Tanaman Hidroponik juga sangat rentang terhadap kekurangan unsur hara.
Gejala kekurangan unsur hara ini mirip dengan gejala awal serangan penyakit.
Oleh karena itu, diperlukan keahlian dan ketelitian dalam menentukan apakah tanaman terserang penyakit atau kekurangan salah satu unsur hara.

Hama dan penyakit juga memegang peranan penting dalam budidaya tanaman, baik hidroponik maupun non hidroponik, hama penyakit ini perlu diantisipasi lebih awal dengan pengamatan rutin seperti halnya dengan pengecekan pH maupun EC .

Pengendalian hama dan penyakit dapat dapat dilakukan dengan penyemprotan peptisida kimia maupun biologi atau bio pestisida.
Bio pestisida merupakan salah satu cara penggunaan peptisida dengan bahan baku utama mikroorganisme.
Seperti, bakteri, virus, dan cendawan. berbeda dengan hama yang merugikan petani, pasukan bio pestisida ini bertugas menyerang hama tertentu.
Hama yang terkena semprotan bio peptisida ini akan terhambat perkembanggannya bahkan bisa mati.
Meskipun demikian, dalam penggunaannya memerlukan lingkungan khusus.
Hama dan penyakit memang dapat dikenali dan diantisipasi dengan pencegahan.
Namun, pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida baik alami atau kimia merupakan langkah terakhir setelah semua cara penggendalian di lakukan..

Langkah sebelum mengunakan pestisida untuk menanggulangi hama dan penyakit, lakukanlah langkah berikut terlebih dahulu.
- Jagalah kebersihan air yang digunakan untuk melarutkan nutrisi.
- Jagalah kebersihan lingkungan.
- Buanglah sisa tanaman atau gulma jauh dari lokasi hidroponik.
- Dapat dimasukan ke dalam bak sampah atau dibakar.
- Sterilisasi lingkungan hidroponik setiap awal musim tanam dengan mengunakan lysol, formalin dan pestisida.
- Pasanglah bak disinfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur atau larva dan patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki.
- Gunakanlah varietas yang resisten.
- Masukannlah tanaman yang terkena penyakit ke dalam kantong atau karung pelastik, kemudian buang jauh dari lokasi hidroponik.
- Gunakanlah pestisida dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
- Lakukanlah pengendalian bersama-sama dengan kebun di sekitar hidroponik agar pengendalian hama dan penyakit lebih efektif.

Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment

Untuk Informasi lebih lanjut hubungi :
WA/LINE/TELEGRAM = 085645453971