Saturday, March 26, 2016

Penyebab Hama Ulat pada Jamur Tiram Putih

Apa penyebab hama ulat pada jamur tiram putih?

1. Penyebab alami dan kelembaban.
Yang dimaksud dengan penyebab alami adalah ulat memang biasa muncul pada jamur tiram putih jika kelembaban udara yang berlebihan.
Itu sebabnya hama ini biasa menyerang pada musim hujan. Pengalaman kami selama ini, pada periode musim hujan, paling tidak hama ulat menyerang pada hari ke 80-an. Pada periode musim kemarau, biasanya hampir tidak terdapat hama ulat.

2. Penyebab luar berupa kotoran kumbung yang kurang bersih
Kumbung yang kurang dijaga kebersihannya, banyak sisa bonggol atau tangkai jamur tiram hasil sisa panen berserakan, biasanya dapat menimbulkan banyak hewan-hewan kecil, kepik, dsb.
Adanya hewan-hwan inilah yang memicu munculnya ulat.

3. Penyebab dari dalam log itu sendiri.
Penyebab dari dalam log masih kami bagi menjadi dua juga :
a. Penyebab dari jamur tiram yang keluar dari log.
Apabila terdapat jamur tiram yang kelewatan tidak ikut dipanen dalam kumbung, lalu membusuk di log itu, biasanya pada jamur tiram itulah muncul ulat-ulat kecil. Ulat ini kemudian dapat menyebar ke jamur atau log lainnya, dan apabila berkembang biak, bahkan dpt secara menyeluruh menular.

b. Penyebab yang memang dari dalam log itu sendiri.
Dalam proses pemilihan jenis bekatul, hendaknya dipilih yang masih baru.
Begitu juga dalam proses sterilisasi baglog dalam steamer,hendaknya dijaga betul kebersihannya. Jika tidak, bisa jadi memang ada bibit ulat yang terdapat dalam baglog yang nantinya bisa munculpada saat panen jamur.

4. Penyebab lainnya.
Ini terjadi bila lingkungan sekitar kumbung memang bukan lingkungan yang bersih. Bisa jadi seperti terdapat kandang ternak lain dsb.

Cara mengatasi hama ulat.
INGAT..!! Jamur tiram putih adalah jenis sayuran organik. Hendaknya sebisa mungkin dihindari penggunaan obat-obat insektisida yang memang bisa membunuh hama ulat.
Berdasarkan pengalaman kami, proses REFRESH baglog dapat mengatasi hama ulat ini.

Berikut ini bahasannya :
1. Bila penyebabnya adalah penyebab alam dan kelembaban, atasi dengan langkah pencegahan.
Pada saat membangun kumbung dengan dinding bambu, hendaknya lengkapi dengan plastik, tetapi jangan lupa tambahkan jendela untuk sirkulasi udara. Kelembaban yang berlebih dapat diatasi dengan memberi sirkulasi udara yang banyak, sementara hentikan proses penyiraman tambahan, buka tutup pintu jendela yang ada.
Bersihkan kumbung secara berkala dan pastikan pada proses refresh tidak ada lagi air yang menggenang di dalam baglog.

2. Bila penyebabnya adalah kotoran, baik itu sisa bonggol, atau kotoranlainnya, setelah proses refresh tadi, bersihkan kumbung dengan baik, lalu juga di luar kumbung lakukan sterilisasi ulang dengan menyemprotkan formalin.

3. Jika penyebabnya adalah dalam baglog, lakukan proses refresh dengan baik, bersihkan dengan sebersihnya baglog dengan melakukan pencungkilan hingga terlihat serbuk gergajinya.

PENANGANAN KHUSUS..
Jika semua jenis penanganan itu masih belum dapat mengatasi hama ulat, berarti kumbung dalam kondisi parah. Ini karena ulat tersebut sudah meninggalkan telur dalam log sehingga pembersihan lingkungan tidak mampu mengatasi dan membunuhnya..
Kondisi ini jika dibiarkan terus, maka jamur yang dipanen akan terus menerus mengandung ulat.
Cara penanganan khusus ini sebenarnya not recomended, tetapi jika sangat terpaksa dapat dilakukan.

Caranya adalah :
1. Lakukan proses refresh secara menyeluruh.
Cungkil semua jamur tiram yang ada dalam kumbung sampai tidak menyisakan, walaupun yang kecil sekalipun.
2. Gunakan Pestisida Hayati dan Insektisida Lanate
3. Selama proses refresh dan penyemprotan insektisida, kumbung tidak boleh dilakukan penyiraman air seperti biasanya.
4. Proses penyiraman air dilakukan setelah 3 hari dari proses penyemprotan PH dan insektisida.
5. Karena jamur tiram termasuk sayuran organik, memang diusahakan tidak ada campuran bahan insektisida dan obat-obatan lain.
Maka hasil panen jamur pertama setelah proses ini (hari ke-4), SEBAIKNYA DAN DIUSAHAKAN UNTUK TIDAK DIJUAL.
Jamur tiram hasil panen pertama, biasanya berwarna kecoklatan dan berbau. Sehingga sebaiknya memang tidak dikonsumsi.
Baru pemanenan jamur tiram hari selanjutnya sudah tidak atau sedikit saja mengandung sisa insektisida, karena proses raising atau penyiraman yang dilakukan.
Jika memang ada proses penanganan lain berdasarkan pengalaman para petani atau dari literatur, kami harapkan juga dapat ditambahkan..

Semoga Bermanfaat...

No comments:

Post a Comment

Untuk Informasi lebih lanjut hubungi :
WA/LINE/TELEGRAM = 085645453971