Friday, January 27, 2017

BAKTERI ANAEROB

Bakteri Anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup.
Pada manusia, bakteri ini umumnya hidup di saluran pencernaan, tetapi mereka juga dapat ditemukan di luar tubuh, termasuk di tanah, air, dalam makanan, dan hewan.
Sebagian bakteri anaerob bermanfaat bagi manusia, tetapi yang lain menyebabkan penyakit seperti radang usus buntu, divertikulitis, dan radang gusi.
Infeksi bakteri anaerob umumnya ditandai timbulnya nanah, pembentukan abses, dan kerusakan jaringan.
Bermanfaat atau Berbahaya..?
Genus Bacteroides adalah contoh bakteri anaerob yang menguntungkan sekaligus merugikan.
Dalam saluran pencernaan, spesies dari genus ini membantu proses pencernaan, tapi ketika berada di daerah lain tubuh dapat menyebabkan trombosis sinus, pneumonia, meningitis, serta penyakit lainnya.
Bakteri anaerob lainnya memiliki manfaat lain seperti beberapa spesies Lactobacillus yang digunakan dalam pembuatan keju.
Jenis Bakteri Anaerob
Terdapat tiga kategori bakteri anaerob :

  • Obligat
  • Aerotoleran
  • Fakultatif

  • Anaerob Obligat
Membutuhkan lingkungan bebas oksigen untuk hidup.
Bakteri jenis ini tidak bisa hidup di tempat dengan oksigen yang bisa merusak dan menghancurkan mereka.

  • Bakteri Aerotoleran
Tidak menggunakan oksigen untuk hidup, tapi tetap bisa hidup dalam lingkungan dengan oksigen.

  • Anaerob Fakultatif
Menggunakan fermentasi untuk tumbuh di tempat tanpa oksigen, tetapi menggunakan respirasi aerobik di tempat-tempat dengan oksigen.
Porphyromonas gingivalis adalah contoh bakteri anaerob obligat yang umumnya ditemukan di mulut, tetapi juga dianggap berhubungan dengan rheumatoid arthritis.
Contoh umum bakteri anaerob aerotoleran adalah Propionibacterium acnes yang berkontribusi terhadap munculnya jerawat.
Dalam beberapa kasus, bakteri ini bisa memasuki tubuh dan menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan pada lapisan jantung.
Beberapa spesies dalam genus Staphylococcus adalah jenis bakteri anaerob fakultatif dan merupakan penyebab utama keracunan darah.
Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yang memicu masalah kulit seperti jerawat, bisul, dan impetigo serta kondisi lain yang lebih serius seperti meningitis, endokarditis, dan pneumonia.
Contoh lain anaerob fakultatif adalah Escherichia coli yang memiliki banyak strain bermanfaat serta beberapa strain yang merusak, seperti yang menyebabkan keracunan makanan.

Infeksi Bakteri Anaerob
Banyak bakteri anaerob menginfeksi luka terbuka, ulkus kulit diabetes, gigitan, dan lesi kulit lainnya.
Bacteroides adalah spesies bakteri anaerob umum yang terdapat dalam luka kaki penderita diabetes.
Seringkali, bakteri anaerob hidup berdampingan dengan bakteri aerobik dan lazim ditemukan dalam ulkus kaki sehingga membuatnya lebih sulit diobati.
Bakteri anaerob lainnya, seperti genus Actinomyces menyebabkan infeksi gigi dalam mulut.
Berkumur dengan hidrogen peroksida akan melepaskan oksigen sehingga menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri anaerob.
Terkadang bakteri anaerob menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan abses, pneumonia, radang selaput dada purulen, dan pelebaran bronkhus pada paru.


Gejala Infeksi
Gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi sesuai dengan lokasi, dengan nyeri dan demam biasanya menjadi gejala umum.
Misalnya, infeksi pada gigi dan gusi sering menimbulkan rasa sakit, bengkak, pendarahan gusi, serta bau mulut.
Seseorang yang mengalami infeksi tenggorokan mungkin mengalami sakit tenggorokan, sensasi tersedak, demam, serta bau mulut.
Orang dengan infeksi paru-paru mungkin mengalami kesulitan bernapas, batuk, nyeri dada, dan demam.
Sedangkan infeksi pada aliran darah sering menimbulkan gejala menggigil dan demam tinggi, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian.


Faktor Risiko
Terdapat peningkatan risiko infeksi pada mereka yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, baru menjalani operasi, atau mengalami luka.
Orang dengan diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah, kanker, dan tumor juga lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

Bentuk Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob memiliki banyak bentuk. Actinomyces memiliki bentuk batang yang mungkin lurus, sedikit melengkung, atau bercabang.

Propionibacterium juga memiliki beberapa bentuk, seperti oval, batang, serta bercabang.

Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment

Untuk Informasi lebih lanjut hubungi :
WA/LINE/TELEGRAM = 085645453971