Wednesday, June 29, 2016

BUDIDAYA UDANG VANAME TAMBAK PLASTIK ATAU MULSA

BUDIDAYA UDANG VANAME TAMBAK PLASTIK ATAU MULSA


PERSIAPAN LAHAN
Sebelum melakukan kegiatan bididaya, persiapan lahan merupakan hal yang mutlak yang harus dilakukan, hal ini wajib dilakukan karena udang memerlukan tempat yang nyaman selama proses budidaya berlangsung.


Persiapan Lahan meliputi :

1. Pengeringan Tanah
Pengeringan tanah dilakukan dengan cara menguras tambak dan menjemur sampai tanah menjadi setengah kering, kemudian lapisan tanah teratas diangkat dengan cara dipikul dan di tata sedemikian rupa pada tanggul tambak.
Pengangkatan tanah bertujuan untuk menghilangkan sisa sisa bahan organik yang telah menyatu dengan tanah yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas air selama proses budidaya.
Setelah proses pengangkatan tanah selesai, tanah dijemur sampai benar benar kering, pengapuran dilakukan menggunakan kapur aktif dengan dosis 1 ton per 5000 m2. pengapuran bertujuan untuk memperbaiki redok tanah.

2. Pemlastikan Lahan Tambak
Pemlastikan pada areal tambak yang akan digunakan pada budidaya menggunakan plastik mulsa, plastik yang biasa digunakan pada penanaman buah semangka.
Pemasangan plastik yang dilakukan dengan menggelar plastik dan di staples menggunakan potongan bambu yang dibentuk menyerupai huruf U.
Pemasanagn plastik harus dikerjakan dengan cara yang betul-betul kuat agar selama proses budidaya plastik yang talah dipasang tidak terangkat/rusak terkena arus kincir, karena bila plastik tidak benar benar rapat ditakutkan benur akan masuk dan mati karena tidak bisa keluar lagi, juga ditakutkan pada saat panen banyak udang yang masuk kedalam plastik sehingga susah untuk mengambilnya.

Pemasangan Plastik ada beberapa cara :
a. Pemasanagn full, yaitu seluruh areal tambak ditutup plastik, meliputi pelataran, caren dan perengan tambak.
b. Pemasangan plastik hanya pada perengan tambak.
c. Pemasangan plastik hanya pada pelataran tambak.
d. Pemasangan plastik pada perengan dan caren tambak.

Plastik yang dipakai dalam budidaya bisa digunakan dua kali periode budidaya dengan catatan harus berhati-hati dalam menjaga/meminimalisasi kerusakan selama masa budidaya dan saat pemanenan.


PEMBUATAN AIR

1. Pemasukan Air
Air yang dimasukkan ke dalam petak budidaya harus melalui proses penyaringan dengan kain waring hijau, jika pemasukan air menggunakan pompa alcon harus diberi pemecah air yang terbuat dari anyaman bambu, hal ini bertujuan agar arus air dari pompa alcon tidak merusak plastik yang terpasang pada petakan tambak, isi air setinggi 120-130 cm.

2. Sterilisasi Air
Sterilisasi air dilakukan setelah air didiamkan selama 3 hari, hal ini bertujuan agar apa bila ada telur ikan liar yang masuk ke petakan budidaya telah pecah.
Sterilisasi menggunakan kaporit dengan dosis 20-30 ppm.
Setelah di kaporit air akan menjadi bening karena semua organisme yang ada telah mati.

3. Pembenahan Kualitas Air
Setelah 3-5 hari atau setelah reaksi kaporit menjadi tawar/netral, dilakukan pemberian plankton dari hasil fermentasi yang dilakukan sebelum pmberian dilakukan.
Fermentasi yang dilakukan meliputi :
- Bekatul
- Gula Jawa Cair
- Pakan
- Bioboost

Bahan-bahan tersebut di campur menjadi satu dan di tambah air secukupnya kemudian disimpan dalam blong yang ditutup rapat dan didiamkan selama 2-3 hari atau bau sudah mulai tercium wangi.
Bila hasil penyebaran plankton hasil fermentasi belum membawa perubahan pada air, sebaiknya langkah tersebut di ulang lagi sampai tiga kali.
Plankton yang telah tumbuh ditandai dengan warna air yang berubah menjadi hijau.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment

Untuk Informasi lebih lanjut hubungi :
WA/LINE/TELEGRAM = 085645453971