Wednesday, June 29, 2016

Jenis-jenis jamur yang bisa di konsumsi dan ciri-ciri jamur beracun

Jenis-jenis jamur yang bisa di konsumsi dan ciri-ciri jamur beracun

Jenis-jenis jamur yang bisa di konsumsi dan menyehatkan yang bisa disajikan di meja makan?

1. Jamur Merang
Warna tudungnya ada beberapa macam, antara lain putih bersih, abu-abu dan hitam tergantung pada bibitnya dan cara budidayanya.
Paling enak jamur ini dimasak ketika tudungnya belum mekar.

2. Jamur Champignon
Di sini dikenal dengan nama jamur kancing.
Termasuk dalam jenis jamur bunga putih.
Jamur jenis ini dibudidayakan khusus di daerah beriklim sejuk.
Biasanya dijual segar atau dalam kaleng.
Selain itu, jamur ini juga dapat diawetkan dengan cara dikeringkan untuk tepung jamur atau keripik jamur.

3. Jamur Kuping
Dinamakan demikian karena bentuknya mirip daun telinga alias kuping.
Teksturnya lunak dan lentur saat masih segar.
Warna dan ukurannya bervariasi, tergantung jenisnya :
- Jamur Kuping Hitam (Black Jelly)
Berwarna agak kemerahan dan berukuran relatif lebar.
- Jamur Kuping Agar (White Jelly)
Berwarna putih, ukurannya lebih kecil dan tipis.
Lebih sering digunakan dalam masakan Cina.

4. Jamur Tiram
Biasanya disebut dengan  oyster mushroom.
Tangkai tudungnya tidak tepat di tengah dan tidak bulat benar, melainkan menyerupai cangkang tiram.
Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi, tergantung dari jenisnya :
- Jamur Tiram Putih (White Oyster)
Warna tudungnya putih susu sampai putih kekuningan dan bergaris tengah 3-14 cm.
- Jamur Tiram Abu-abu
Warna tudungnya abu-abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dan lebarnya 6-14 cm.
- Jamur Tiram Cokelat (tedokihiratake atau abalon)
Warna tudungnya keputihan atau sedikit keabuan sampai abu-abu kecokelatan dan berdiameter 5-12 cm.
- Jamur Tiram Pink (Pink Oyster atau Sakura Shimeji)
Disebut demikian karena tudungnya berwana kemerahan.

Jamur tiram umumnya dijual dalam kemasan kaleng dan jarang sekali dijual dalam keadaan segar, karena jamur ini banyak mengandung air sehingga mudah busuk.              

5. Jamur Payung
Dalam bahasa Jepang disebut Shiitake, sedangkan dalam bahasa Cina disebut Hioko.
Di indonesia sendiri orang biasanya menyebutnya dengan nama jamur jengkol, hal ini karena bentuk dan aromanya seperti jengkol.
Jamur ini berwarna kuning kecokelatan dengan tudung berdiameter 3-10 cm.
Dalam keadaan segar jamur ini sedikit kenyal, tetapi setelah kering menjadi liat.
Harganya relatif mahal karena selain rasanya enak jamur ini juga berkhasiat mengobati penyakit Kanker dan Hepatitis B. Biasanya dijual dalam keadaan segar dan kering.

6. Jamur Morel
Berjuluk Rajanya Jamur di kawasan Eropa, karena rasanya yang sangat enak.
Banyak ditemukan pada saat musim semi dan awal musim gugur.
Untuk mendapatkan kelezatan berlipat ganda, jamur ini harus dimasak dengan keahlian khusus.
Banyak dijual dalam bentuk kering atau kalengan.

7. Jamur Ling Zhi
Selain rasanya sangat enak jika dimasak sup, jamur ini juga berkhasiat mencegah dan mengobati beberapa penyakit dalam.

8. Jamur Emas
Golden Mushroom ini sering juga disebut sebagai jamur kuritake.
Jamur ini berbentuk ramping mirip dengan bentuk taoge.

9. Jamur Boletus
Jamur ini sangat terkenal di kawasan Eropa karena aroma, rasa dan kelezatannya yang khas, terutama ketika jamur ini masih muda.

10. Jamur Nomeko
Disebut juga dengan Jamur Kepala Monyet.
Meskipun berbulu, rasanya sangat enak.
Di Indonesia, jamur ini tidak terlalu populer sehingga jarang ditemukan di pasaran.

11. Jamur  Black Truffle
Merupakan Jamur Hutan yang disebut juga Black Pearl  atau  Black Queen.
Harganya sangat mahal dan sukar diperoleh.
Sebab, jamur ini tumbuh di bawah permukaan tanah yaitu sedalam 10-30 cm.

12. Jamur Cepe
Batangnya menggelembung menyerupai batang pohon.
Banyak dibudidayakan di negara Eropa.
Jamur ini dapat dimakan mentah untuk salad dan sangat lezat dibuat campuran omelet.


Jamur Tiram
Jamur Tiram untuk Anti Kolesterol..!
Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti.
Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis.
Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.
Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur.
Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya.
Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat.
Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa.
Fira'un, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur.
Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.

Ciri-ciri Jamur beracun antara lain :
Umumnya tangkai payungnya bergelang atau terdapat lingkaran menyerupai cincin.
Tapi, katanya, tidak semua yang bergelang merupakan jamur beracun.
Selain itu, aroma jamur akan terasa berbau sangat tajam, jika dipotong terdapat cairan kekuning-kuningan dan berlendir.
Jika terdapat tanda-tanda tersebut, sebaiknya jamur ini jangan dikonsumsi.
Jamur ini biasanya tumbuh liar, sementara jamur yang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi tentunya jamur yang tidak beracun, jadi tidak perlu khawatir membeli jamur apalagi yang sudah dalam kemasan.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment

Untuk Informasi lebih lanjut hubungi :
WA/LINE/TELEGRAM = 085645453971